Seorang pria Turki memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah tes DNA menunjukkan bahwa dia adalah ayah dari salah seorang anak kembar laki-laki, demikian dilaporkan dalam jurnal-sirkulasi koran Sabah, Jumat (29/1/2010).
Pria yang diidentifikasi berinisial AK ini curiga, istrinya menjalin hubungan mesum dengan pria lain yang berprofesi sebagai sekuriti di Istanbul.
Berdasarkan tes DNA yang dilakukan dalam waktu tiga tahun. Dan tingkat akurasi tes ini adalah 99,99 persen, menyebutkan AK adalah ayah dari salah satu anak laki-laki kembar.
Menurut koran Sabah, hasil tes DNA tersebut telah dikonfirmasi oleh lembaga kedokteran forensik atas permintaan pengadilan dalam penanganan kasus perceraian ini.
Wanita, Ibu anak kembar tersebut yang diidentifikasi berinisial CK mengaku sebelum menikahi AK, dia tetap mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya yang sekuriti tersebut.
"Sebelum dipaksa menikah dengan AK, wanita ini telah menjalin hubungan badan dengan kekasihnya. Dan hubungan ini terus dipertahankan meski telah menikah," kata suratkabar itu.
Fenomena kembar dengan ayah yang berbeda - dalam istilah kedokteran dikenal sebagai superfecundation dari heteropaternal, sangat jarang terjadi pada manusia. Kasus seperti ini paling sering terjadi pada binatang seperti kucing dan anjing.
"Namun, kasus ini bisa menjadi mungkin, apabila dalam sebuah siklus menstruasi yang langka, seorang wanita menghasilkan dua sel telur dan pada saat yang sama dibuahi oleh sperma yang berasal dari dua pria yang berbeda dalam waktu yang pendek. Kondisi ini bisa menyebabkan kehamilan kembar, dengan masing-masing telur membawa genetik yang berbeda," kata Rusen Aytac profesor, kepala departemen ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Ankara.
Pria yang diidentifikasi berinisial AK ini curiga, istrinya menjalin hubungan mesum dengan pria lain yang berprofesi sebagai sekuriti di Istanbul.
Berdasarkan tes DNA yang dilakukan dalam waktu tiga tahun. Dan tingkat akurasi tes ini adalah 99,99 persen, menyebutkan AK adalah ayah dari salah satu anak laki-laki kembar.
Menurut koran Sabah, hasil tes DNA tersebut telah dikonfirmasi oleh lembaga kedokteran forensik atas permintaan pengadilan dalam penanganan kasus perceraian ini.
Wanita, Ibu anak kembar tersebut yang diidentifikasi berinisial CK mengaku sebelum menikahi AK, dia tetap mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya yang sekuriti tersebut.
"Sebelum dipaksa menikah dengan AK, wanita ini telah menjalin hubungan badan dengan kekasihnya. Dan hubungan ini terus dipertahankan meski telah menikah," kata suratkabar itu.
Fenomena kembar dengan ayah yang berbeda - dalam istilah kedokteran dikenal sebagai superfecundation dari heteropaternal, sangat jarang terjadi pada manusia. Kasus seperti ini paling sering terjadi pada binatang seperti kucing dan anjing.
"Namun, kasus ini bisa menjadi mungkin, apabila dalam sebuah siklus menstruasi yang langka, seorang wanita menghasilkan dua sel telur dan pada saat yang sama dibuahi oleh sperma yang berasal dari dua pria yang berbeda dalam waktu yang pendek. Kondisi ini bisa menyebabkan kehamilan kembar, dengan masing-masing telur membawa genetik yang berbeda," kata Rusen Aytac profesor, kepala departemen ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Ankara.
Namun, AK tetap mengakui salah satu dari anak kembar tersebut sebagai anaknya. Tapi, ia menolak anak yang satunya. Kasus ini berhasil diselesai oleh departemen sosial Turki.
"Atas ulah CK, keluarga suaminya telah mengirim ancaman akan membunuh wanita cantik ini. Sehingga pihak pengadilan memutuskan keluarga suaminya tidak dizinkan mendekati wanita ini dalam jarak 500 meter, demi keselamatannya," kata koran Sabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar