Senin, 28 September 2009

Menikahi Sekaligus 4 Wanita secara Bersamaan

Milton Mbhele keluar dari sebuah mobil limusin berwarna putih bersama dengan 4 mempelai wanita. Para mempelai wanita yang mengenakan gaun berwarna putih itu masing-masing mendapatkan sebuah cincin dan ciuman dari Mbhele dalam sebuah pesta pernikahan yang dihadiri oleh ratusan orang di Weenen, Afrika Selatan, Sabtu (26/9).

Keluarga mempelai wanita dan pria kembali berkumpul kemarin untuk menghadiri pernikahan adat Zulu dan rencananya mereka saling bertukar kado hari ini. Undang-undang yang berlaku di Afrika Selatan mengakui pernikahan poligami.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma bahkan mempunyai 3 istri. Meskipun poligami bukan masalah yang asing di beberapa suku Afrika Selatan, termasuk Zulu serta Swazi, tetapi pernikahan poligami yang diadakan secara bersamaan jarang sekali terjadi.

Mbhele (44), pejabat kabupaten di dekat Indaka, menjelaskan, perayaan pernikahan gabungan itu ditujukan untuk menghemat pengeluaran. Mbhele telah menikah dengan Thobile Vilakazi selama 12 tahun. Mbhele mempunyai 11 anak, tetapi tidak diketahui secara pasti siapa ibu mereka.

"Saya menginginkannya bahagia," ujar Mbhele mengenai pernikahannya kedua kali dengan Vilakazi. "Saya pikir menikahinya untuk kedua kali akan membuatnya bahagia karena saya akan mengajaknya ke dalam bahtera pernikahan bersama 3 istri lainnya sehingga ia tidak merasa ditinggalkan," tambahnya.

Dua istri Mbhele lainnya, Zanele Langa dan Happiness Mdlolo, masing-masing berusia 24 tahun. Sementara istri termudanya, Smangele Cele, berusia 23 tahun.

Smangele Cele mengaku menginginkan pernikahan itu meskipun harus berbagi suami. Ia menerangkan akan menetap di tempat tinggal terpisah dari istri-istri lainnya dan bersiap untuk digilir oleh sang suami.

"Itulah cara dia (Mbhele) menunjukkan perasaan cintanya kepadaku. Ia mencintaiku apa adanya," jelas Cele. "Kami (para istri) tidak akan menetap di rumah yang sama dan kami saling menganggap satu dengan yang lainnya sebagai sahabat."

Kamis, 24 September 2009

"Pecel Noordin M Top" dan "Lotis Teroris"... di Kepuhsari

Makan gendar pecel di Solo itu biasa, tetapi makan gendar pecel Noordin M Top itu yang ruar biasa. Makanan khas Jawa ini bukan buatan buron teroris asal Malaysia Noordin M Top, melainkan buatan Mbah Darso Pupon (66), warga Kampung Kepuhsari RT 03 RW 011 Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, Jateng.

Makanan ini sejak Senin (21/9) dijual Mbah Darso di teras rumahnya, yang persis berhadapan dengan rumah kontrakan pasangan Susilo-Putri Munawaroh, tempat tewasnya Noordin dan anggota jaringan terorisnya, yaitu Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Ario Sudarso alias Aji, dan Susilo.

Melihat ribuan orang yang tiap hari mendatangi tempat tewasnya Noordin, Mbah Darso dan anaknya, Suparmi, pun mencoba membuka warung dadakan. Agar menarik perhatian, Mbah Darmo memasang tulisan di kertas karton ”Sedia Gendar Pecel Noordin M Top” dan ”Lotis Teroris” di depan meja jualan.

Cara ini ternyata jitu. Setiap orang yang berdiri di depan rumah Mbah Darmo otomatis melihat tempelan kertas tersebut dan tertarik mencicipi makanan yang dijual. Selain gendar pecel dan lotis seharga Rp 2.000 per porsi, Mbah Darmo juga menyediakan bakwan dan gorengan lainnya yang dijual seharga Rp 1.000 per potong, es teh manis dan kopi Rp 2.000 per gelas, dan mi instan plus telur Rp 5.000 per porsi. ”Lumayan bisa dapat rezeki tambahan,” ujar Suparmi.

Lucunya, tak hanya membeli makanan Mbah Darmo, tulisan gendar pecel Noordin M Top dan lotis teroris malah menjadi sasaran foto. ”Buat bukti kepada teman-teman di Jakarta kalau aku datang ke tempat Noordin M Top ditembak,” ujar Joko (16), warga Kebayoran Lama, yang mudik bareng orangtuanya di Solo.

Berita tewasnya buron teroris asal Malaysia, Noordin M Top, ternyata mengundang perhatian besar di kalangan masyarakat. Kendati telah disiarkan berulang kali di televisi dan radio, diberitakan di koran dan media online, sejumlah masyarakat merasa tidak puas jika belum mendatangi dan menyaksikan langsung tempat Noordin tewas.

Sejak Kamis (17/9) hingga Selasa (22/9), ribuan orang berbondong-bondong mendatangi lokasi tewasnya Noordin M Top dan gerombolannya. Sejak pagi hingga petang, rumah kontrakan Susilo tempat persembunyian terakhir Noordin M Top, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, dan Ario Sudarso alias Aji jadi tontonan. Warga pun memasang papan petunjuk menuju lokasi.

Rumah yang diserbu tim polisi antiteror Mabes Polri pada Rabu (16/9) hingga Kamis (17/9) pagi sebagian ditutup seng. Yang terlihat hanyalah bagian atap rumah yang hancur terbakar, bagian belakang, dan sebagian samping rumah yang tidak ditutupi seng. Garis polisi masih mengelilingi kawasan rumah itu dan puluhan polisi masih berjaga.

Ribuan orang silih berganti menonton rumah itu. Paling dekat melihat dari depan rumah Mbah Darmo. Yang datang menonton tak hanya warga Solo, tetapi juga warga luar Kota Solo, bahkan pemudik dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Walau jalanan macet, keluarga Suhadi dari Yogyakarta rela datang ke Kepuhsari. ”Saya pikir bisa lihat rumah hancur ditembaki. Ternyata cuma nonton Noordin seng. Lah, rumahnya ditutupi seng semua, kita enggak bisa lihat apa-apa. Malah melihat kandang sapi. Aduh capek deh,” ujar Nyonya Suhadi.

Lain lagi kesan pasangan Heri Joko (45) dan Sri Purwaning (44), warga Pondok Indah, Jakarta, yang mudik ke Sragen. Walau hanya melihat rumah tertutup seng bersama dua anaknya, mereka puas karena bisa datang langsung ke tempat tewasnya Noordin. Mereka bahkan foto-foto buat bukti telah mendatangi Kepuhsari. Banyaknya pengunjung dimanfaatkan pemuda untuk menarik ongkos parkir.

Ketua RT 03 Suratmin mengaku dana itu sebagian untuk kegiatan kampung dan karang taruna. ”Kampung kami mendadak jadi terkenal,” kata Suratmin.

Kamis, 17 September 2009

Ular Berkaki Ditemukan di China

Seekor ular berkaki ditemukan di rumah Dean Qiongxiu di wilayah Suining, barat daya China. Ular tersebut memiliki sebuah kaki yang juga dilengkapi dengan kuku.

"Saya terbangun dari kamar setelah mendengar suara seperti menggaruk di tembok tapi sangat aneh. Saat saya menyalakan lampu, saya melihat ular tersebut sedang berjalan di dinding menggunakan cakarnya," kata Qiongxiu seperti dilansir Telegraph, Selasa (15/9/2009).

Qiongxiu menuturkan, ia langsung melumpuhkan ular tersebut dengan melemparkan sepatu dan menyimpan ular tersebut di dalam botol beralkohol.

Ular berkaki itu memiliki panjang sekira 16 inci dan pada kakinya terdapat empat jari kecil. Saat ini ular tersebut tengah diteliti di Life Sciences Department di West Normal University, Nanchang.

"Kami memang terkejut tapi kami belum bisa mengungkapkan penyebab timbulnya kaki tersebut hingga kami menyelesaikan seluruh penyelidikan," kata Pakar dunia ular, Long Shuai.

Sebelumnya memang telah sering ditemukan sejumlah mutasi pada ular, di antaranya penemuan ular berkepala dua

Rabu, 16 September 2009

Hah... Bayi Satu Tahun "Hamil"

Pada usia yang baru menginjak satu tahun, Kang Mengru sejatinya bisa berbagi keceriaan dan kegembiraan bersama teman-teman sebaya. Sayang, bocah perempuan yang tinggal di Louhe City, Provinsi Henan, China, ini tidak bisa merasakan semua itu. Justru penderitaan tengah dialaminya sekarang.

Perut Kang semakin membesar, laiknya perempuan yang sedang mengandung. Hasil scan menunjukkan, janin yang seharusnya bisa menjadi saudara kembarnya— ternyata justru berkembang di dalam perut Kang dan menjadi parasit.

Kenyataan ini tentu saja mengejutkan orangtua angkat Kang. Kang memang dibuang oleh orangtua kandungnya saat dilahirkan. Ia kemudian diangkat anak oleh pasangan yang tinggal di Louhe City. Pasangan ini kebetulan tidak dianugerahi buah hati.

Setelah beberapa bulan tinggal di rumah pasangan tersebut, perut Kang semakin membesar. Kedua orangtua Kang tidak menyangka perut Kang bakal membesar seperti saat ini.

Para tetangga pun mulai mengejek dan menghina Kang. Mereka menyebutnya monster dan menggosipkan bahwa Kang tengah hamil. Khawatir dengan kondisi Kang, orangtuanya pun memeriksakannya ke dokter. Baru diketahui bahwa ada jaringan parasit di dalam perutnya.

Dokter yang memeriksa menyarankan agar Kang segera dioperasi untuk mengambil ‘janin’ tersebut. “Ia bisa meninggal jika tidak dilakukan operasi secepatnya,” tegas dokter yang memeriksa Kang saat itu.

Karuan saja, vonis ini mengkhawatirkan dua orangtua angkatnya. Mereka tak ingin kehilangan Kang, namun benturan dana sedikit menghalangi keinginan mereka untuk segera mengoperasi Kang.

Maklum saja, operasi yang harus dilakukan membutuhkan biaya tidak sedikit, dan mereka tak berasal dari keluarga kaya. Kini mereka menunggu uluran bantuan dari para donatur yang akan disalurkan melalui pemerintah setempat.

Kondisi yang dialami Kang ini sangat jarang dijumpai. Menurut Dr Manny Alvarez, manajer Editor Kesehatan di FOXNews.com, kemungkinan besar janin tersebut memang ‘dibawa’ si bocah.

“Ada banyak varietas dari parasit yang seharusnya menjadi bayi kembar. Dalam beberapa kasus, Anda akan melihatnya menempel pada anggota tubuh lain –seperti tambahan kaki atau bahkan kondisi yang tidak normal di kepala akibat memiliki dua otak,” jelas Alvarez.

Saat melihat foto Kang, Alvarez menduga pembesaran perut yang dialami Kang adalah bakal calon bayi yang tidak tumbuh dengan sempurna. “Bisa jadi ini merupakan tipe parasit kembar yang dikenal dengan nama fetus-in-fetu,” jelasnya.

Menurut Alvarez, pada kondisi ini akan dijumpai tumor yang terus berkembang dalam tubuh, di mana tumor tersebut mengandung bagian-bagian tertentu dari janin.

Menarik Perhatian

Kasus fetus-in-fetu selalu menarik perhatian media-media di dunia. Meski kasus yang tercatat hanya sedikit, namun setiap kasus yang terjadi selalu tercatat dalam dunia medis. Salah satunya, kondisi yang dialami Alamjan Nematilaev tahun 2003 silam.

Bocah laki-laki berusia tujuh tahun ini bisa selamat meski selama bertahun-tahun membawa ‘janin’ saudara kembar dalam perutnya. Saat itu guru olahraganya di Kazakhstan memintanya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, ketika mengetahui perut si bocah bertambah besar.

Ketika operasi dilakukan, jaringan parasit tersebut sudah bertahun-tahun berada dalam perutnya. Bahkan janin itu telah berkembang dengan sempurna –memiliki rambut, tangan, jari tangan, kaki, kepala, kaki, alat kelamin dan wajah yang sempurna. Janin tersebut sejatinya saudara kembar Alamjan.

Hal serupa dialami Eljie Millapes, bayi berusia dua bulan asal Baguio, Filipina. Agustus 2007 lalu ia divonis mengalami fetus-in- fetu. Untungnya orangtua Eljie langsung menghubungi dokter untuk segera mengeluarkan janin di dalam perutnya.

Di Indonesia, kasus fetus-in-fetu pun pernah terjadi. Kasus ini dialami bayi berusia dua bulan asal Medan, Afiah Syafina, Januari 2008 silam. Semua Afiah didiagnosa mengidap tumor dalam perut. Namun, setelah dilakukan operasi pada 19 Januari 2008, hasilnya sangat mengejutkan : jaringan yang disangka tumor itu ternyata janin berusia lima bulan.

Cumi Raksasa Terjaring di Teluk Meksiko

Para peneliti secara kebetulan mendapati seekor cumi-cumi raksasa sepanjang 5,9 meter tertangkap dalam jaring mereka di pesisir Lousiana, Teluk Meksiko. Temuan hewan langka di lokasi tersebut menunjukkan banyak hal yang tidak kita ketahui mengenai cumi-cumi raksasa.

Cumi-cumi yang baru terjaring itu beratnya mencapai 46,7 kg. Ia tertangkap tanggal 30 Juli dalam jaring trawl pada kedalaman 450 meter di bawah air yang ditarik kapal peneliti. Namun, hewan itu mati karena tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan tekanan pada kedalaman air berbeda saat dibawa ke permukaan.

"Saat jaring pukat itu muncul dari air, saya melihat ada sesuatu yang besar di dalamnya, sangat besar," ujar Anthony Martinez, peneliti mamalia air dari National Oceanic and Atmospheric Administration.

Para peneliti yang sebenarnya sedang meneliti jenis makanan paus sperma itu berniat mengawetkan cumi-cumi yang mereka temukan dan mengirimkannya ke Museum Sejarah Alam Smithsonian untuk diselidiki lebih lanjut.

Cumi-cumi raksasa jarang sekali ditemukan dalam keadaan utuh. Peneliti biasanya hanya menjumpai sisa-sisa tubuhnya dalam perut hewan pemangsanya seperti paus sperma. Hal tersebut menjadikan temuan kali ini sangat berharga karena peneliti bisa mempelajari hewan itu secara lebih lengkap.

Cumi-cumi raksasa bisa mencapai panjang 12 meter dan biasanya ditemukan di laut dalam, seperti di perairan Spanyol dan Selandia Baru. Sebelumnya baru tercatat sekali, yakni pada tahun 1954, seekor cumi-cumi raksasa ditemukan mati terapung di Delta Mississippi, masih di sekitar Teluk Meksiko.

Kamis, 10 September 2009

Beli Anjing, Jutawan Rogoh Rp 5,8 Miliar

Membeli barang dengan harga mahal tidak menjadi masalah bagi seorang jutawan, apalagi jika ia menggilai barang yang diburunya.

Seperti yang dilakukan seorang perempuan jutawan yang tinggal di wilayah timur China. Ia rela merogoh kocek cukup dalam hanya untuk membeli seekor anjing dengan harga 4 juta yuan (sekitar Rp 5,8 miliar).

Tak cukup sampai di situ, jutawan yang hanya mau memberikan namanya Wang itu juga mempersiapkan penyambutan supermewah untuk anjing barunya tersebut. Anjing jenis Tibetan Mastiff ini pun disambut dengan iring-iringan 30 mobil Mercedes Benz berwarna hitam, senada dengan warna anjing yang dibelinya.

Maka, bandara di Xian, Provinsi Shanxi di wilayah utara China, dihebohkan dengan kedatangan sang anjing, Rabu (9/9) waktu setempat. Iring-iringan mobil tersebut didahului oleh dua kendaraan jenis SUV yang memimpin di depan. Mereka menjemput Wang dan anjingnya yang baru datang dari Provinsi Qinghai, barat laut China.

Media di China memperlihatkan Wang berpose dengan anjing tersebut. Ada pula para pencinta anjing yang berdiri berjajar sembari membawa banner bertuliskan "selamat datang".

Menurut Wang, ia dan temannya telah lama mencari anjing jenis Tibetan Mastiff yang asli. Seperti pepatah "cinta itu buta", begitulah perasaan Wang terhadap anjing yang baru dibelinya itu. “Emas ada harganya. Namun, anjing Tibetan Mastiff ini tidak ternilai lagi harganya,” ujar Wang singkat.

Anjing jenis Tibetan Mastiff merupakan keturunan anjing primitif dan dikenal sebagai anjing rumahan. Tibetan Mastiff juga dikenal dengan nama Tsang Khyi dan Do-khyi, yang berarti anjing yang terikat. Maksudnya, anjing ini banyak difungsikan sebagai anjing penjaga rumah.

Sesuai namanya, anjing ini masih banyak dijumpai di wilayah Tibet. Tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 80 cm. Namun, rata-rata tingginya berkisar antara 61 dan 72 cm dengan berat badan antara 45 dan 72 kg.

Warna bulunya pun bervariasi. Mulai dari hitam, emas, biru keabu-abuan, maupun coklat. Paling jarang dijumpai adalah Tibetan Mastiff yang berwarna putih. Bulunya sangat lebat. Bahkan ada yang mirip singa karena bulu yang tumbuh di mukanya begitu panjang, mirip surai raja hutan Afrika itu.

Mengingat Tibetan Mastiff termasuk dalam golongan anjing primitif, maka mereka hanya bisa menambah keturunannya satu tahun sekali, tidak seperti anjing kebanyakan yang rata-rata bisa beranak dua kali dalam setahun. Biasanya, anak anjing Tibetan Mastiff lahir antara bulan Desember dan Januari.

Meskipun anjing rumahan, ternyata temperamen sang anjing tidak bisa diprediksi. Di Tibet, anjing tersebut dikenal agresif dan ganas. Di samping itu, mereka sangat sulit dilatih. Namun, Tibetan Mastiff yang telah dibiakkan di Inggris bisa jinak dan menurut pada pemiliknya.

Mungkinkah Ini Peri?


Pertanyaan ini terus membayangi benak seorang warga Inggris bernama Phyllis Bacon. Namun, perempuan berusia 55 tahun itu tidak dapat menemukan jejak penampakan bersayap perak yang ditemui di tamannya itu selain foto yang berhasil diabadikan lewat kameranya.

Bacon mencoba mempelajari foto yang berhasil diambilnya berupa makhluk kecil yang bercahaya dan mengitari tamannya itu hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa makhluk itu adalah peri. Bacon yang menetap dekat Croydon, South London, mengaku bahkan tidak mengarahkan matanya pada jendela bidik saat mengambil gambar itu.

Bacon mengambil fotonya itu saat bercakap dengan kemenakannya di dapurnya seusai makan malam pada 2007. Merasa kagum dengan hasil jepretannya, Bacon membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencari penjelasan rasional dari fotonya itu.

Setelah mengakses internet untuk mengamati gambar kupu-kupu, ngengat, atau kumbang yang kemungkinan memiliki kemiripan dengan gambar tersebut, Bacon tetap tidak menemukan jawaban.

"Saya rasa penampakan itu adalah peri," ujar Bacon, 2 hari lalu saat untuk pertama kalinya mempublikasikan foto itu. "Saat kuperlihatkan foto itu, tak seorang pun dapat memberikan kepastian jawaban terhadap penampakan tersebut," ujarnya.

Kisah ini mengingatkan kembali pada kisah peri Cottingley yang diambil fotonya di sebuah taman West Yorkshire pada 1917. Saat itu, Elsi Wright (16) bersama sepupunya, Frances Griffiths, mengklaim telah mengabadikan gambar dari diri mereka yang tengah bermain dengan makhluk bersayap.

Namun, beberapa dasawarsa kemudian, mereka mengakui bahwa penampakan di foto itu adalah karya guntingan gambar yang menyerupai sosok peri.

Bacon sebelumnya merasa ragu untuk mengekspos secara luas foto itu karena khawatir dibilang mengada-ada. "Waku kecil, aku gemar dengan dongeng soal peri, tetapi saat itu aku tidak mengklaim pernah melihatnya," katanya.

"Terus terang, saya belum tahu apa sebenarnya yang ada di foto itu dan saya dengan serius akan mendengarkan saran dari siapa pun. Namun, saya akan berpendapat bahwa penampakan itu adalah peri sampai ada yang dapat memberikan penjelasan meyakinkan," ujar Bacon.

Beberapa pakar dan mereka yang skeptis terhadap penampakan peri hanya menjelaskan bahwa penampakan itu merupakan refleksi, kilatan cahaya, atau gangguan teknis pada kamera. Lagi-lagi, unsur magis dari hasil jepretan foto ini dikesampingkan.

Rabu, 09 September 2009

Yang Istimewa Dari 09-09-09

Hari ini Rabu, 09-09-09 merupakan hari yang istimewa. Banyak orang yang melepas status lajang pada tanggal istimewa ini. Berbagai kegiatan istimewa juga diadakan pada tanggal ini. Di Florida, Amerika Serikat, agen-agen perkawinan menawarkan paket pernikahan murah dengan angka unik 99.99 dolar Amerika Serikat per paket pesta sehari di tanggal 09-09-09.

Produser film Fokus Features hari ini juga merilis film baru berjudul "9", sebuah film animasi tentang kiamat. Sedangkan produser Ipod juga mengeluarkan sebuah versi khusus pada tanggal ini.

Meskipun secara teknis, sesungguhnya tak ada yang aneh dengan tanggal yang hadir simetris ini, 09-09-09, namun secara kultural, tanggal ini dianggap istimewa. Angka '9' sembilan seringkali dianggap sebagai angka 'keberuntungan.' Jika 09-09-09 dijumlah, hasil akhirnya juga akan tetap '9', sehingga banyak orang yang melakukan antisipasi sebagai hari menyambut keberuntungan. Atau bahkan mungkin juga hari peringatan agar waspada.

Para Numerolog, yaitu orang-orang yang mempercayai kekuatan dibalik simbol angka-angka diluar pengetahuan nyata, percaya bahwa ada kekuatan mistik dan getaran yang dapat diberikan dibalik kombinasi angka-angka. Mereka percaya dibalik komposisi 09-09-09 ini ada kekuatan berkah baik yang akan dibawanya.

Sebagai angka terakhir, angka tertinggi, angka '9' menduduki posisi paling istimewa. Para Numerolog melihat dibalik angka ini ada nilai-nilai pengampunan, belas kasih, dan sukses materiil disisi positif. Sedangkan sisi negatifnya, ada nilai sifat arogansi dan pembenaran diri, dibalik angka ini.

Salah satu matematikawa terkenal dari jaman Yunani, Pythagoras, dianggap salah satu Numerolog terbesar, karena teori-teorinya yang berkaitan dengan angka-angka. Pythagoras sendiri berpendapat bahwa angka '9' merupakan angka yang istimewa dan memiliki sifat-sifat unik.

Berapapun angka satuan, jika dikalikan dengan '9', dan hasilnya dijumlahkan lagi, maka hasilnya selalu angka '9'. Misalnya; 2 X 9 = 18, 1 + 8 = 9; 5 x 9 = 45, 4 + 5 = 9, 8 x 9 = 72, 7 + 2 = 9, tidak ada angka lain yang mempunyai sifat seperti angka 9 ini.

Demikian juga jika angka 9 dikalikan dengan angka dua digit, tiga digit atau empat digit, dan hasilnya kemudian dijumlahkan, maka hasil akhirnya juga '9'. Misalnya, 9 x 56 = 504, 5 + 0 + 4 = 9; 9 x 123 = 1107, 1 + 1 + 0 + 7 = 9, demikian juga dengan angka lain. Inilah yang disebut oleh Pythagoras, angka 9, merupakan angka unik.

Tanggal 9 September juga merupakan hari ke-252 dalam satu tahun, yang kalau dijumlahkan 2 + 5 + 2 = 9.

Masyarakat Cina dan Jepang juga mempunyai perhatian khusus terhadap angka 9. Kalau masyarakat Cina tahun lalu senang dengan sukses Olimpiade 2008 yang dibuka pada pukul 08.00 pada 08-08-08, mereka sekarang suka dengan komposisi angka 09-09-09 yang dianggap sebagai lambang umur panjang, puncak sukses, dan kemakmuran.

Secara historis, para kaisar Cina juga mengagumi angka '9', berbagai bentuk arsitektur dan pakaian mereka banyak yang melambangkan angka '9', bahkan istana terlarang di lapangan Tiannamen, Beijing, kabarnya dibangun dengan 9.999 kamar.

Namun berbeda dengan Cina, kekaisaran Jepang kurang mengistimewakan angka '9'. Banyak orang Jepang yang menghindari angka 9, ketika mereka memesan kamar hotel atau layanan publik lain.

Di dalam khasanah Islam, angka 9 juga mendapatkan persepsi yang istimewa, ini karena Tuhan mempunyai 99 nama sebutan kebaikan yang paling bernilai tinggi.